Kisah Pengikut Nabi Selamat dari Pandemi

Kisah Pengikut Nabi Selamat dari Pandemi Penyakit yang Tewaskan 20 Ribu Orang

Jakarta
 - HaiBunda - Virus corona hingga kini masih menjadi fokus utama di dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah masih terus berupaya menangani pandemi global ini, Bun.

Belakangan, beredar kisah tentang pengikut dan sahabat Rasulullah SAW di grup WhatsApp. Kisah ini tentang wabah yang pernah terjadi di zaman Khalifah Umar bin Khattab dalam buku tentang Khalifah Umar bin Khattab karya Syaikh Ali Ash Shalabi, dan dikaitkan dengan pandemi corona yang merebak akhir-akhir ini.

Diceritakan Khalifah Umar bin Khattab bersama para sahabatnya berjalan dari Madinah menuju negeri Syam. Mereka berhenti didaerah perbatasan sebelum memasuki Syam karena mendengar ada wabah Tha'un Amwas yang melanda negeri tersebut. Sebuah penyakit menular, benjolan diseluruh tubuh yang akhirnya pecah dan mengakibatkan pendarahan.


Kala itu, dikisahkan bahwa Umar memutuskan pulang ke Madinah dan tidak melanjutkan perjalanan. Keputusan ini sempat disangsikan Abu Ubaidah, seorang yang dikagumi Umar dan sang Gubernur Syam. Menurutnya, Umar tak seharusnya kembali dan mempertanyakan kenapa lari dari takdir Allah SWT.

Keputusan Umar untuk tidak melanjutkan perjalanan kemudian diperkuat dengan hadits yang dinarasikan Abdullah bin 'Amir. Berikut haditsnya:

أَنَّ عُمَرَ، خَرَجَ إِلَى الشَّأْمِ، فَلَمَّا كَانَ بِسَرْغَ بَلَغَهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّأْمِ، فَأَخْبَرَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ ‏"‏‏

Artinya: "Umar sedang dalam perjalanan menuju Syam, saat sampai di wilayah bernama Sargh. Saat itu Umar mendapat kabar adanya wabah di wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf kemudian mengatakan pada Umar jika Nabi Muhammad SAW pernah berkata, "Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada di daerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya." (HR Bukhori).

Total sekitar 20 ribu dan hampir separuh penduduk Syam wafat karena wabah itu. Pada akhirnya, wabah tersebut berhenti ketika sahabat Amr bin Ash memimpin Syam

Amr bin Ash berkata:

"Wahai sekalian manusia, penyakit ini menyebar layaknya kobaran api. Jaga jaraklah dan berpencarlah kalian dengan menempatkan diri di gunung-gunung."

Mereka pun berpencar dan menempati gunung. Wabah pun berhenti layaknya api yang padam karena tidak bisa lagi menemukan bahan yang dibakar.

Dari kisah itu, penulis pesan di grup WA ini menitipkan pesan, Bun. Pesan tersebut berupa:

1. Karantina

Karantina sebagaimana sabda Rasulullah SAW di atas, maka itulah konsep karantina yang hari ini kita kenal.

2. Bersabar

عن عائشة أنَّهَا سَأَلَتْ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ، فأخْبَرَهَا نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أنَّه كانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ علَى مَن يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ اللَّهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فليسَ مِن عَبْدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ في بَلَدِهِ صَابِرًا، يَعْلَمُ أنَّه لَنْ يُصِيبَهُ إلَّا ما كَتَبَ اللَّهُ له، إلَّا كانَ له مِثْلُ أجْرِ الشَّهِيدِ
التخريج : أخرجه البخاري (3474)، والنسائي في ((السنن الكبرى)) (7527)، وأحمد (26139)

Tha'un merupakan azab yang ditimpakan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Kemudian Dia jadikan rahmat kepada kaum mukminin.

Maka, tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah lalu ia menetap di kampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah SWT tetapkan, baginya pahala orang yang mati syahid. (HR. Bukhari dan Ahmad)

3. Berbaik sangka dan berikhtiarlah

Rasulullah SAW bersabda:

قال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: إنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ لم يُنزِلْ داءً إلَّا وقد أنزَلَ معه دَواءً، جَهِلَه منكم مَن جَهِلَه، وعَلِمَه منكم مَن عَلِمَه.
التخريج : أخرجه النسائي في ((السنن الكبرى)) (6863) المرفوع منه أوله في أثناء حديث، وابن ماجه (3438) المرفوع منه مختصراً، وأحمد (4267) واللفظ له

Tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit kecuali Dia juga yang menurunkan penawarnya. (HR. Bukhari)

4. Banyak berdoalah

مَن قالَ بسمِ اللَّهِ الَّذي لا يضرُّ معَ اسمِهِ شيءٌ ، في الأرضِ ، ولا في السَّماءِ ، وَهوَ السَّميعُ العليمُ ، ثلاثَ مرَّاتٍ ، لم تُصبهُ فَجأةُ بلاءٍ ، حتَّى يُصْبِحَ ، ومَن قالَها حينَ يصبحُ ثلاثُ مرَّاتٍ ، لم تُصبهُ فجأةُ بلاءٍ حتَّى يُمْسيَ ، قالَ: فأصابَ أبانَ بنَ عثمانَ ، الفالجُ ، فجعلَ الرَّجلُ الَّذي سمعَ منهُ الحديثَ ينظرُ إليهِ ، فقالَ لَهُ: ما لَكَ تنظرُ إليَّ ؟ فواللَّهِ ما كذَبتُ على عُثمانَ ولا كذَبَ عثمانُ على النَّبيِّ صلَّى اللَّه عليهِ وعلى آلِهِ وسلَّمَ ولَكِنَّ اليومَ الَّذي أصابَني فيهِ ما أصابَني غَضِبْتُ فنَسيتُ أن أقولَها

التخريج : أخرجه أبو داود (5088) واللفظ له، والترمذي (3388)، والنسائي في ((السنن الكبرى)) (9843)، وابن ماجه (3869)، وأحمد (446)

Bismillahilladzi laa yadhurru ma'asmihi, say'un fil ardhi walafissamaai wahuwa samiul'alim

(Dengan nama Allah yang apabila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak berbahaya. Dialah maha mendengar dan maha mengetahui)

Barang siapa yang membaca dzikir tersebut 3x di pagi dan petang. Maka tidak akan ada bahaya yang memudharatkannya.

Terakhir adalah melakukan solusi dari Amr bin Ash untuk berpencar, yaitu dengan menjaga jarak dari keramaian dan menahan diri untuk tetap di rumah.

Menanggapi kisah dan info yang beredar di grup WhatsApp tersebut, Ustaz dr.Yusuf Mansur setuju dengan keempat poin yang diutarakan di atas. Menurutnya saat dihubungi HaiBunda, Selasa (17/3/2020), kisah wabah yang menjangkit 20 ribu orang itu ada dalam buku sirah, kitab sirah, yang merupakan sejarah.

Sedangkan, menurut Pengurus Nahdatul Ulama Kecamatan Junrejo Kota Batu, Malang Ustaz Zarofi, dia menganggap kisah itu sebagai suatu sikap yang diambil Nabi dalam menghadapi musibah atau wabah penyakit. Artinya yang di luar tidak boleh masuk agar tidak tertular, sedangkan yang di dalam tidak boleh keluar agar tidak menularkan.

Allah SWT berfirman kalau tidak akan menurunkan sebuah musibah ataupun bencana selagi Nabi Muhammad SAW masih ada di tengah-tengah kehidupan umat.

"Beliau kan sudah wafat 1400 tahun yang lalu, tapi ajarannya kan masih hidup, gaung dan tuntunan masih bisa dipakai. Ini lah penyebabnya jika umat Islam sendiri tidak melaksanakan sunah dan tinggalan-tinggalan Nabi Muhammad SAW," kata Ustaz Zarofi saat dihubungi HaiBunda.

Menurutnya, memang manusia wajib berikhtiar untuk sesuatu yang terbaik. Ini takdir, tapi kita harus mencari takdir lain yang lebih baik.

"Maka pemerintah ketika memproteksi warganya, kita tidak boleh lari dari takdir ini karena sudah dikehendaki Allah SWT, tetapi pemerintah bisa mencari takdir lain yang mungkin lebih baik untuk mengatasi musibah corona ini," ujar Ustaz Zarofi.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama